Kurs Rupiah Dekati Nilai Intrinsik

15-03-2016 / KOMISI XI

Kurs rupiah yang pada Senin (14/3) ditutup Rp13.057 per USD dipandang sudah mendekati nilai intrinsiknya. Rupiah kemungkinan masih akan terus menguat hingga ke level Rp12.000. Namun, faktor eksternal juga masih akan mewarnai fluktuasi nilai tukar rupiah ke depan.

 

Demikian disampaikan Anggota Komisi XI DPR RI Johnny G Plate (F-Nasdem) sesaat sebelum mengikuti Rapat Paripurna DPR, Selasa (15/3). “Kurs rupiah saat ini mendekati nilai intrinsiknya. Dia masih akan lebih menguat seperti yang kita harapkan sampai pada kisaran Rp12 ribuan. Itulah harga intrinsik rupiah. Kita harapkan begitu.”

 

Dikatakan Johnny, perkembangan rupiah tentu sangat dipengaruhi oleh keputusan pemerintah saat ini di bidang moneter. Di sisi lain, The Fed yang akan bersidang tentu akan sedikit menguatkan USD. Penguatan USD kemungkinan akan berpengaruh terhadap beberapa mata uang anchor lainnya. “Tentu itu akan mempengaruhi rupiah pula untuk short term (jangka pendek),” urai politisi dari dapil NTT I ini.

 

Menurut Johnny, kebijakan BI yang menurunkan suku bunga dan kebijakan pemerintah yang mendorong ruang investasi bersahabat, akan mempengaruhi kepercayaan terhadap rupiah. Apalagi, ada dana-dana likuiditas internasional yang masuk ke Indonesia, seperti dari China Development Bank yang masuk sebesar USD 3 miliar.

 

Sebagian dana itu digunakan untuk refinance atau kredit dalam bentuk rupiah yang dilakukan perbankan. Itu akan menambah likuiditas di dalam negeri. Dan likuiditas tersebut, sambung Johnny, selain akan mendorong investasi-invesatasi baru di dalam negeri juga akan menambah kepercayaan terhadap rupiah.

 

Sementara saat ditanya soal faktor pengahambat penguatan rupiah dari devaluasi yuan yang akan terjadi, dia menjawab, Indonesia punya portopolio perdagangan yang sangat signifikan dengan Tiongkok. Transaksi yang dilakukan selain menggunakan USD juga dengan renminbi (yuan). Memang benar ada pengaruhnya terhadap penguatan rupiah, tapi itu tidak berdampak terlalu besar sepanjang Indonesia bisa memanfaatkan relasi dagang dengan Tiongkok. (mh) foto: arief rachman/parle/hr.

 

BERITA TERKAIT
Ekonomi Global Tak Menentu, Muhidin Optimistis Indonesia Kuat
15-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi global yang utamanya dipicu konflik di berbagai belahan dunia,...
BI Harus Gencar Sosialisasi Payment ID Demi Hindari Misinformasi Publik
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Balikpapan — Peluncuran Payment ID sebagai identitas tunggal transaksi digital terus disorot. Meskipun batal diluncurkan pada 17 Agustus 2025...
Komisi XI Minta BI Lakukan Sosialisasi Masif Penggunaan ID Payment
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Batam-Komisi XI DPR RI menyoroti isu Payment ID yang belakangan menuai polemik di tengah masyarakat. Polemik tersebut terjadi lantaran...
PPATK Jangan Asal Blokir Rekening Masyarakat
13-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Pemblokiran puluhan juta rekening oleh Pusat Pelaporan Analisis Transaksi dan Keuangan (PPATK) menimbulkan polemik. Diberitakan di berbagai...